nature

nature

March 5, 2011

Peringatan

Malam pertama...
Malam itu ialah Malam Pertama di Alam Kubur
Pernahkah engkau melihat kuburan?
Pernahkah engkau melihat gelapnya kuburan?
Pernahkah engkau melihat sempit dan dalamnya liang lahat?
Pernahkah engkau membayangkan kengerian dan kedahsyatan alam kubur?
Sadarkah engkau bahwa kuburan itu dipersiapkan untukmu dan untuk orang-orang selain darimu?
Bukankah telah silih berganti engkau melihat
teman-teman, orang-orang tercinta dan keluarga terdekatmu diusung dari dunia fana ini ke kuburan?

Apakah Malam Pertama Kita di Alam Kubur Nanti Asyik dan Nikmat atau Penuh Derita dan Sengsara?"
Wahai anak Adam, apa yang telah engkau persiapkan saat malam pertamamu nanti di alam kubur?
Tidakkah engkau tahu, bahwa ia adalah malam yang sangat mengerikan.
Malam yang karenanya para ulama' serta orang-orang yang soleh menangis dan orang-orang bijak mengeluh.
Apa tidaknya, kala itu kita sedang berada di dua persimpangan dan di dunia yang amat berbeda.
"Suatu hari pasti engkau akan tinggalkan tempat tidurmu (di dunia), dan ketenangan pun menghilang darimu.
Bila engkau berada di kuburmu pada malam pertama, demi Allah,pikirkanlah untung nasibmu dan apa yang akan terjadi padamu di sana?"

Hari ini kita berada di dunia yang penuh keriangan dengan anak-anak, keluarga dan sahabat handai,
dunia yang diterangi dengan lampu-lampu yang pelbagai warna dan sinaran,
dunia yang dihidangkan dengan pelbagai makanan yang lezat-lezat serta minuman yang pelbagai,
tetapi pada keesokannya kita berada di malam pertama di dalam dunia yang kelam gelap-gelita,
lilin-lilin yang menerangi
dunia adalah amalan-amalan yang kita lakukan,
dunia sempit yang dikelilingi tanah dan bantalnya juga tanah.

Pada saat kita mula membuka mata di malam pertama kita di alam kubur,
segalanya amat menyedihkan,raung memenuhi ruang yang sempit tapi apa daya semuanya telah berakhir.
Itukah yang kita mau?
Pastinya tidak bukan?
Oleh itu beramallah dan ingatlah sentiasa betapa kita semua akan menempuhi Malam Pertama di Alam Kubur!
Di dalam usahanya mempersiapkan diri menghadapi malam pertama tersebut, adalah diceritakan bahwa Rabi' bin Khutsaim menggali liang kubur di rumahnya. Bila ia mendapati hatinya keras,
maka ia masuk ke liang kubur tersebut.
Ia menganggap dirinya telah mati,
lalu menyesal dan ingin kembali ke dunia,
seraya membaca ayat: "Ya Rabbku, kembalikanlah aku semula (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal soleh terhadap apa yang telah kutinggalkan (dahulu)." (Surah Al-Mu'minun, ayat 99-100)

Kemudian ia menjawab sendiri; "Kini engkau telah dikembalikan ke dunia wahai Rabi'.." Dan disebabkan hal tersebut, Rabi' bin Khutsaim didapati pada hari-hari sesudahnya sentiasa dalam keadaan beribadah dan bertaqwa kepada Allah! Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kematian dan sakaratul maut yang bakal menjemputmu? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang ada di dalamnya? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut akan hausnya di hari penyesalan? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut kepada api Neraka di Hari Kiamat nanti? Sesungguhnya kematian pasti menghancurkan kenikmatan para penikmatnya. Oleh itu, carilah (kenikmatan) hidup yang tidak ada kematian di dalamnya. "Ya Allah, tolonglah kami ketika sakaratul maut!"

Kematian itu pasti. Ia tidak meleset meski hanya sedetik. Ia biasa datang menyerap dengan tiba-tiba. Ia misteri. Kerananya setiap orang semestinya selalu siap. Dan tentu, husnul khatimah harus menjadi pilihan. Untuk mencapai itu, harus melalui jalan syari'at dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta'ala. Tanpanya, husnul khatimah itu nihil. Bukankah, perahu tak akan berjalan di daratan?

Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Ia adalah malam pertama dengan dua wajah, mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam syurga berikutnya, atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka selanjutnya.
(Dipetik dari buku Malam Pertama Di Alam Kubur karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarni)

Keistimewaan Puasa

Kali ini izinkan saya membagi sedikit pengetahuan kepada pengunjung mengenai keistimewaan puasa. semoga tulisan yang saya buat bermanfaat .




Pengertian puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya sejak fajar sampai tenggelamnya matahari disertai dengan niat.

Menurut Imam Ghazali, keistimewaan puasa sangat banyak sekali. Puasa adalah seperempat iman. Nabi bersabda : “Puasa adalah separuh kesabaran.” Dalam hadits lain Nabi bersabda : “ Sabar adalah separuh iman.” Allah berfirman :”Orang-orang yang sabar dipenuhi pahalanya tanpa terhitung.”
Oleh sebab itu , Nabi Muhammad bersabda :”Allah berfirman: Setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh padanannya sampai tujuh ratus lipatan, kecuali puasa, maka sesungguhnya ia untukKu dan Aku yang akan membalasnya.”

Nabi bersabda :”Demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaanNya, sesungguhnya bau tidak sedap dari mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak misik.”
Allah berfirman : “Ia meninggalkan kesenangan, makanan, dan minumannya karena Aku, maka puasa untukKu dan Aku yang akan membalasnya.”
Nabi bersabda :”Dalam Surga ada pintu, namanya Rayyan, tidak masuk di dalamnya kecuali orang yang berpuasa, ia dijanjikan bertemu Allah sebagai balasan puasanya.”
Nabi bersabda :”Setiap sesuatu ada pintunya, dan pintu ibadah adalah puasa.”
Nabi bersabda :”Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.”

Subhanallah, keistimewaan-keistimewaan yang ada dalam puasa di atas harus kita dapatkan. Keistimewaan tersebut karena dua hal :
  1. Puasa adalah menahan dan meninggalkan. Hal ini bersifat rahasia untuk yang menjalankan saja, tidak dapat dilihat orang lain, lain halnya dengan perbuatan. Puasa murni dilihat oleh Allah sebagai amal rahasia dengan kesabaran yang luar biasa tinggi. Bisa saja seseorang mengaku berpuasa, namun sebenarnya ia tidak berpuasa.
  2. Berpuasa sama dengan memaksa musuh Allah. Setan menggoda manusia dengan sarana kesenangan. Dan kesenangan tersebut menjadi kuat dengan makan dan minum. Nabi bersabda :”Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia sebagaimana mengalirnya darah, maka persempitlah tempat aliran darahnya dengan lapar.” Dengan lapar, setan bisa hancur, dan hancurnya setan adalah pertolongan untuk kita yang datang dari Allah SWT.

Secara khusus, shaum(puasa) berarti menjaga enam organ :
  1. Menjaga pandangan dari maksiat
  2. Menjaga pendengaran dari sesuatu yang haram, dosa, atau pembicaraan batil.
  3. Menjaga lisan dari pembicaraan tiada guna.
  4. Menjaga hati dari niat buruk dan pikiran menyimpang, dan imajinasi yang tak bermanfaat.
  5. Menjaga tangan dari sesuatu yang haram
  6. Menjaga kaki dari melangkah ke tempat yang tidak diperintahkan

Hendaklah orang yang menjaga keutamaan berpuasa memperbanyak dzikir kepada Allah SWT dan mengurangi menyebut makhluk dengan lidahnya dan mengurangi perhatian kepada mereka di hatinya. Hal ini dapat menyempurnakan puasanya. Namun ada hal -hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda :”Ada lima hal yang membatalkan puasa, yaitu dustam pergunjungan, fitnah, sumpah palsu, dan pandangan yang disertai syahwat.”
Dalam sebuah hadits disebutkan “Barangsiapa bergunjing, puasanya terkoyak, ia harus menambal puasanya dengan istighfar.”

Tujuan puasa bukanlah semata menahan lapar dan dahaga, melainkan juga menghindari perbuatan-perbuatan dosa sebagaimana tujuan shalat bukanlah melaksanakan kewajiban, melainkan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Oleh karena itu, setelah kita tahu fadhilah dan keistimewaan dari puasa begitu dahsyat, alangkah baiknya apabila kita terus berlomba untuk mendapatkan pahala yang langsung diberi Allah kepada hambaNya melalui puasa. Tidak hanya puasa wajib di bulan Ramadhan, namun dengan puasa sunah, kita dapat 'menabung' tiket pintu Rayyan. :) InsyaAllah.